Sabtu, 31 Januari 2015

Perang Dalam Kulkas

Ulul Fathur. R (17)
XII IPS 2
Adu Ideologi Dunia
            Perang dunia  II berakhir, dan pihak Sekutu adalah pemenangnya. Kemenangan Sekutu tersebut tak lepas dari bantuan Amerika Serikat yang berupa tentara, perlengkapan, dan senjata perang. Pasca perang, Amerika Serikat juga berperan besar dalam memberikan bantuan kepada negara-negara di Eropa Barat untuk membangun kembali perekonomiannya yang runtuh. Ini yang menyebabkan Amerika Serikat bersikeras bahwa Amerika Serikat adalah penentu kemenangan yang diraih oleh Sekutu. Pada lain pihak Rusia juga turut andil dalam kemenangan Sekutu dengan melakukan pembebasan Eropa timur dari tangan Jerman, dan menyebarkan pengaruh pemerintahan komunis Rusia dengan cara mendanai perebutan kekuasaan di berbagai negara seperti Cekoslowakia, Bulgaria, Albania, Hungaria, Rumania, dan Polandia.
Lalu perselisihan antara kedua kubu pemenang itu terjadi karena perbedaan ideologi antara Amerika Serikat yang memiliki ideologi liberal-kapitalis, dan Rusia yang memiliki ideologi sosial-komunis. Perselisihan antara kedua kubu ini juga diperkuat dengan didirikannya NATO (North Atlantic Treaty Organization) yang beranggotakan Inggris, Irlandia, Islandia, Norwegia, Denmark, Belgia, Belanda, Luksemburg, Prancis, Portugal, Kanada, dan Amerika Serikat. Organisasi ini dilatarbelakangi Kecemasan negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat terhadap meluasnya pengaruh Rusia di Eropa Timur. Sikap Amerika Serikat tersebut juga mendorong Rusia untuk melakukan hal yang sama dengan membentuk tandingan militer yang bernama Warsawa pada tanggal 14 Mei 1955 di kota Warsawa, Polandia. Anggota dari Warsawa adalah Jerman Timur, Cekoslowakia, Hungaria, Bulgaria, Polandia, Rumania, dan Albania. Dengan adanya dua kubu militer tersebut semakin memperkuat rasa saling curiga Siantar kedua belah pihak sehingga menimbulkan Perang Dingin.
Perang Dingin adalah perang dalam bentuk ketegangan sebagai perwujudan dari konflik-konflik kepentingan, supremasi, perbedaan ideologi dan lain-lain antara Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin oleh Rusia. Saling tuduh sudah semestinya mewarnai ketegangan ini. Amerika Serikat dituduh menjalankan politik imperialisme untuk mempengaruhi dunia, sementara Rusia dituduh telah melakukan perluasan hegomoni atas negara-negara demokrasi melalui ideologi komunis. Amerika Serikat dengan tegas melakukan pencegahan terhadap penyebaran ideologi komunis yang terbukti telah berkembang pesat di Eropa dengan menyusun strategi politik global yang dikenal dengan containment of communism yang dikembangkan melalui pemberian bantuan ekonomi dan militer. Sebagai contoh dari containment of communism adalah Truman Doctrine, yaitu bantuan ekonomi dan militer kepada Turki dan Yunani pada tahun 1947. Tujuannya untuk mempertahankan Turki dan Yunani dari pengaruh komunis serta menghambat jalur Rusia menuju ke selatan yang dapat mengancam negara-negara barat. Truman Doctrine dicanangkan berdasarkan teori domino, yaitu jika salah satu negara jatuh ke dalam komunisme, maka negara tetangganya juga akan mengalami hal yang sama.
Contoh yang lain adalah Marshall Plan, yaitu bantuan ekonomi dan militer untuk pembangunan kembali Eropa yang rusak akibat Perang Dunia II. Dengan maksud agar komunisme tidak bisa mengembangkan hegemoninya, karena rapuhnya ekonomi negara-negara Eropa adalah jalan mudah bagi komunisme mengembangkan hegemoninya. Untuk menyaingi tindakan dari Blok Barat, Blok Timur yang dipimpin oleh Rusia membuat Molotov Plan dengan tujuan untuk menata kembali perekonomian negara-negara Eropa Timur dan membentuk badan kerja sama Comintern Economic atau Ekonomi Comicon.
            Perlombaan senjata nuklir antara Amerika Serikat dan Rusia. Ini seperti pertandingan sepak bola yang mengharuskan kedua tim untuk memasukkan bola ke dalam gawang lawan tapi bolanya adalah bom nuklir. Tapi sampai sekarang nuklir-nuklir yang tersusun rapi dengan jarak tembak antar benua belum ada yang diluncurkan. Ketegangan antara kedua kubu yang berdampak negatif terhadap negara lainnya akhirnya menggerakkan PBB untuk membentuk satu komisi yang bernama Atomic Energy Commission. Kebijakan dari komisi bentukan PBB tersebut antara lain mengadakan pengawasan dan pengaturan-pengaturan yang ketat dengan maksud untuk mencegah produksi senjata nuklir secara diam-diam.
            Perlombaan teknologi ruang angkasa, kedua belah pihak merasa negara yang berhasil mencapai ruang angkasa akan menambah prestise yang luar biasa. Seperti panjat pinang menggunakan pesawat ulang-alik. Pesawat pertama dari Rusia pada tanggal 4 Oktober 1957 dengan nama Sputnik I tanpa awak kapal, kemudian dilanjutkan peluncuran Sputnik II dengan awak kapal seekor anjing berhasil mencapai ruang angkasa. Tidak mau kalah Amerika Serikat pada tahun 1958 meluncurkan Explorer I diikuti dengan Explorer II, Discoverer, dan Vanguard. Setelah itu giliran Rusia meluncurkan Lunik yang berhasil didaratkan di bulan. Merasa tersaingi Amerika Serikat mendaratkan manusia di bulan pada Juli 1969.
Usaha untuk menghangatkan perang dingin akhirnya membuahkan hasil, antara lain:
1.      Perjanjian nonproliferasi nuklir,  kesepakatan untuk tidak menjual senjata nuklir atau memberikan informasi kepada negara-negara nonnuklir.
2.      Strategic Arms Limitation Talks (SALT), kesepakatan untuk membatasi persediaan senjata-senjata nuklir strategis.
3.      Strategic Arms Reduction Treaty (START), kesepakatan untuk menghancurkan senjata-senjata nuklir berdaya jarak menengah.
Usaha lainnya adalah mendirikan organisasi nonblok Indonesia adalah salah satu negara pemeranya, yang bersifat netral dan juga Resolusi No. 255 yang dikeluarkan oleh PBB yang memuat himbauan kepada negara-negara nuklir (Amerika Serikat, Inggris, Rusia) untuk membantu negara-negara nonnuklir yang menjadi korban satu serangan nuklir.

Selama Perang Dingin berlangsung pihak Amerika Serikat dan Rusia tidak pernah terlibat dalam perang secara langsung tetapi kedua negara tersebut hampir selalu di belakang negara-negara yang sedang bersengketa. Peran kedua negara tersebut memberi bantuan persenjataan dan memenuhi kebutuhan negara-negara yang sedang bersengketa. Seperti para promotor yang saling mengadu petinju jagoannya masing-masing.

0 komentar:

Posting Komentar