Jumat, 28 Maret 2014

Dust(a)

  Setatus saya kali ini adalah tentang dusta / kebohongan. Tentunya dari kecil kita semua sudah dilarang untuk berbohong oleh orang tua masing - masing. Memang benar apa yang orang tua kita larang, karana dusta / kebohonggan bagaikan debu yang menutupi hati kita yang diibaratkan kaca. Semakin banyak dusta yang kita lakukan maka semakin gelaplah hati kita.
  Maka dari itu gunakanlah pembersih kaca atau istilah gampangnya berdo'a dan minta ampunan. Itu adalah senjata ampuh untuk membersihkan hati kita.

Gula dan Obat

    "Maaf telah menjadi obat yang pahit untuk menyembuhkan anda ! Yang seharusnya saya menjadi gula yang manis dan membuat anda diabetes !" 

   Itu adalah ucapan maaf yang pas untuk orang - orang yang merasa tersakiti oleh perkataan dan perbuatan saya sebagai pelaku, karena terlalu jujur atas kesalhan dan kejanggalan yang orang - orang tersebut lakukan. Padahal apa yang saya lakukan tersebut akan berdampak (+). Orang - orang tersebut malah menginginkan kedustaan yang berakibat (-) bagi mereka. Dan apakah saya memang harus menjadi gula yang manis dan membuat Orang - orang tersebut diabetes dan MATI ?? Lebih baik jadi obat yang pahit !! Yatoh